Rabu, 22 Agustus 2012

Menuju Transformasi Bina Musika MAN 2 Model Medan



Bina Musika yang didirikan tahun 1984 sebagai organisasi musik pada masa Persatuan Guru Aliyah (PGA) yaitu musik korsik pengiring upacara. Baik upacara sipil atau upacara militer yang terdiri trumpet, sopran,  alto, pianika, bellyra, marching bell, organ, snare drum, dan bass drum. Kemudian pada tahun 2000 organisasi ini sudah menuju bersiap menjadi drum band, yaitu perubahan tingkat kelas dari korsik menjadi drum band yaitu pada tahun 2002. Dan pada tahun 2003 organisasi ini mengikuti kejuaraan untuk pertama kali dan baru naik tingkat drum band.

Setelah terus menerus aktif mengikuti setiap event dan kejuaraan kemudian organisasi ini memberanikan diri untuk naik tingkat marching band dan terus aktif dan berani untuk berkompetisi yang dimulai dari tahun 2005. Dan seiring berjalannya waktu dan segudang prestasi, maka organisasi ini terus mengikuti tingkatan untuk menjadi drum corps yang dimulai dari tahun 2010.


Perubahan di atas merupakan siklus perubahan yang dari masa ke masa membawa perubahan tingkat dari setiap perjalanan organisasi. Ini membuktikan sebuah komitmen berorganisasi dimana Bina Musika akan terus berubah dan menuju perubahan yang lebih baik serta lebih maju.

Namun setiap perubahan pasti membawa dampak yang negative dan posotif bagi organisasi dan itu semua merupakan bahan bagi organisasi untuk evaluasi dan koreksi untuk berbenah diri. Dan pada tahun 2012 ini, Bina Musika akan melakukan transformasi secara mendasar, strategic, dan menyeluruh. Bukan naik tingkatan kelas dari drum band menjadi marching band dan drum corps tapi perubahan dari pelatihan dan kepengurusan serta pimpinan organisasi. Dimana itu semua dirangkum dalam Transformasi Bina Musika 2012. Transformasi ini bukanlah hasil melainkan sebuah proses yang akan dilalui dan dijalani.

Perubahan yang mendasar diartikan sebagai perubahan struktur yang tidak dapat kembali ke bentuk semula lagi. Perubahan ini berarti menghapus masa lalu, mengubur jauh jejaknya kemudian membangun yang benar-benar baru, brand new, sama sekali baru. Disini analoginya tidak memodifikasi rumah melainkan merobohkannya lalu membangun yang baru, yang tentu diharapkan menjadi jauh lebih bagus. Pada sebuah organisasi, perubahan mendasar ditandai dengan perubahan tata nilai atau values dari organisasi yang bersangkutan, yang menjadi pondasi bagi strategi utama dan budaya kerja organisasi.

Adapun perubahan strategik diartikan sebagai perubahan yang menyangkut visi, dan misi baru organisasi. Dalam metafora proses metamorphosis kupu-kupu, analogikan dengan perubahan sifat ulat yang semula merusak karena memakan dedaunan, menjadi kupu-kupu yang berguna karena memberi keindahan dan membantu penyerbukan tanaman. Disamping itu jangkauan gerak yang semula terbatas disekitar tanaman tempat ia (ulat) dilahirkan menjadi lebih luas karena kupu-kupu dapat terbang dengan leluasa.

Sementara perubahan menyeluruh dimaksudkan sebagai perubahan dalam semua aspek organisasi secara terpadu baik aspek manusianya maupun aspek pengelolaannya yang diselaraskan dengan perubahan visi, misi, nilai dan strategi yang dirumuskan ulang menjadi The Winning Formula. Demikian pula halnya dengan semua aspek dan sistem manajemen, seperti manajemen kepengurusan dan kepelatihan serta lain-lainnya harus ditata ulang.



Sebagaimana pada metamorphosis ulat menjadi kupu-kupu, perubahan transformasional juga menuntut adanya masa transisi yang cukup namun tidak terlalu lama dan dimulai ketika sedang berada pada kondisi puncak. Persoalannya adalah kapankah kondisi puncak itu?

Godaan yang sering menjerumuskan adalah pikiran bahwa sekarang belum saatnya karena masih bisa meningkat. “Jangan-jangan ini terlalu awal”, atau “Kita harus menunggu sesaat lagi, satu periode lagi”, dan berbagai kilah lainnya dan seterusnya.

Mari kita dukung Transformasi ini agar dapat berjalan sesuai dengan rencana dan dalam proses yang akan berjalan mudah-mudah segala lika-liku dapat kita lewati. Ini memang sulit tapi pasti bisa, itulah sifat seorang pemenang.

Sebagai penutup

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 13:11


Salam Transformasi, Bimanda Care and Share

Minggu, 19 Agustus 2012

Kisah Tukang Kayu


Seorang tukang bangunan yang sudah
tua berniat untuk pensiun dari
profesi yang sudah ia geluti selama
puluhan tahun.


Ia ingin menikmati masa tua bersama
istri dan anak cucunya. Ia tahu ia
akan kehilangan penghasilan rutinnya
namun bagaimanapun tubuh tuanya butuh istirahat. 

Ia pun menyampaikan
rencana tersebut kepada mandornya.

Sang Mandor merasa sedih, sebab ia
akan kehilangan salah satu tukang
kayu terbaiknya, ahli bangunan yang
handal yang ia miliki dalam timnya.

Namun ia juga tidak bisa memaksa.

Sebagai permintaan terakhir sebelum
tukang kayu tua ini berhenti, sang
mandor memintanya untuk sekali lagi
membangun sebuah rumah untuk terakhir
kalinya.


Dengan berat hati si tukang kayu
menyanggupi namun ia berkata karena
ia sudah berniat untuk pensiun maka
ia akan mengerjakannya tidak dengan
segenap hati.


Sang mandor hanya tersenyum dan
berkata, "Kerjakanlah dengan yang
terbaik yang kamu bisa. Kamu bebas
membangun dengan semua bahan terbaik
yang ada."


Tukang kayu lalu memulai pekerjaan
terakhirnya. Ia begitu malas-malasan.
Ia asal-asalan membuat rangka
bangunan, ia malas mencari, maka ia
gunakan bahan-bahan berkualitas
rendah. Sayang sekali, ia memilih
cara yang buruk untuk mengakhiri
karirnya.


Saat rumah itu selesai. Sang mandor
datang untuk memeriksa. Saat sang
mandor memegang daun pintu depan, ia
berbalik dan berkata, "Ini adalah
rumahmu, hadiah dariku untukmu!"

Betapa terkejutnya si tukang kayu. Ia
sangat menyesal. 

Kalau saja sejak
awal ia tahu bahwa ia sedang
membangun rumahnya, ia akan
mengerjakannya dengan
sungguh-sungguh. Sekarang akibatnya,
ia harus tinggal di rumah yang ia
bangun dengan asal-asalan.

Inilah refleksi hidup kita!

Pikirkanlah kisah si tukang kayu ini.
Anggaplah rumah itu sama dengan
kehidupan Anda. Setiap kali Anda
memalu paku, memasang rangka,
memasang keramik, 

lakukanlah dengan
segenap hati dan bijaksana.

Sebab kehidupanmu saat ini adalah
akibat dari pilihanmu di masa lalu.
Masa depanmu adalalah hasil dari
keputusanmu saat ini.